
Oleh: Ust. Lathief Ab
(Pengasuh Pondok Baitul Hamdi)
Dalam hadits yang sangat populer riwayat Bukhari Muslim disebutkan, “Likullim riin ma nawa”, artinya, “Dan sesungguhnya tiap-tiap orang akan memperoleh balasan dari apa yang diniatkannya”
Menjelasan hadits diatas, Syekh al Jardani dalam kitab Al Jauhar Alulu’iyah Fi Syahri al Alrba’in an Nawawiyah, hal 59, berkata, bahwa hendaklah memperbanyak niat baik sekakipun dalam satu amal perbuatn. Karena niat memiliki kelebihan dari amal itu sendiri. “Seorang hamba diberi pada niatnya apa yang tidak diberikan pada amalnya, dikarenakan niat itu tidak ada riya padanya.” (HR. Addailami).
Misalnya saat anda duduk di masjid dalam acara taklim bada maghrib, hendaklah niat thalabul ilmi, niat i’tikaf dan niat intidharush shalat (menunggu masuk waktu shalat isya).
Anda tahu pahala thalabul ilmi? Satu bab yang anda pelajari lebih baik dari shalat sunat 1000 rakaat. Selama itikaf dosa diampuni, dan saat menunggu shalat sama pahalanya dengan shalat.
Ketika anda hendak menikahi seorang wanita janda mati yang memiliki anak yatim, niatlah melaksanakan sunah nabi, niat menghindari maksiat dan niat mengurus anak yatim.
Demikian jika anda menjadi pemimpin niatkan untuk melaksanakan beragam kebaikan, mencegah berbagai keburukan, menegakan hukum dan keadilan.
Perbanyak niat baik (husnunniyat). Semua akan mendapat pahala sejak dalam niat walau belum beramal. Dan pahala niat itu sudah mendahului dari amalnya. “Niat seorang mukmin lebih cepat sampai daripada amalnya” (HR.Abu Nuem).