
Wartawan Ronald Alexsander
Editor Nabil
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Sukabumi, melalui Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Zulkarnain Barhami, mengajak semua pihak belajar dari musibah gempa yang terjadi di Cianjur yang menggegerkan tanah air November lalu.

Hal itu disampaikannya dalam sebuah seminar yang bertema “Penguatan Pentahelix dalam dalam membangun Ketanggungan dari Ancaman Sesar Cimandiri”, dalam rapat koordinasi, penguatan kerjasama dan kemitraan dalam penanggulangan bencana di wilayah kota Sukabumi tahun 2023.
“Gempa Cianjur mencengangkan kita semua, terutama untuk wilayah Cianjur, wilayah Sukabumi dan wilayah Bogor, tanpa kita ketahui tiba -tiba terjadi, dan begitu kejadian itu merubah semua skenario-skenario yang telah kita persiapkan dari sejak awal,” kata Zulkarnain Barhami,
Menurutnya, itulah sifat dari kejadian gempa, yang sifatnya adalah rafid on set, yang langsung tiba -tiba merubah segalanya. Nah, dengan kejadian itu, belajar darinya penanganan-penanganan yang telah di lakukan, dari operasi gempa Cianjur termasuk dari gempa -gempa yang lain, termasuk gempa lombok ataupun gempa palu.

Di balik musibah itu kata dia, ternyata gempa itu memberikan sesuatu kekuatan yang sangat luar biasa. Artinya kita sudah harus dari sejak awal, dari sejak dini menyiapkan merencanakan, bagaimana kita bisa melakukan penyelamatan yang lebih ketiak terjadi sebuah kejadian.
“Berdasarkan hasil penelitian Hunsen, dia menyebutkan ketika terjadinya gempa, orang banyak terselamatkan karena dirinya sendiri, itu adalah 35 persen,” ungkapnya.
Sementara jika dipersentasekan lembaga -lembaga BPBD, ataupun BASARNAS ataupun bidang -bidang penyelamatan yang lainnya, yang ada di indonesia bisa memberikan kontribusi hanya sebesar satu sampai dua persen.
Berdasarkan penelitian-penelitian itulah, BPBD Kota Sukabumi, ingin mencoba bagaimana bisa berdiskusi lebih lanjut, bertukar pikiran sekaligus sharing terhadap program -program yang lakukan oleh masing -masing komunitas, atau pun satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang berurusan dengan penanggulangan bencana.
“Kita membuat sebuah program yang sifatnya pentahelix. Di depan kita ada ancaman sesar Cimandiri, kita semua sudah sadar, kita tahu bahwa sesar Cimandiri merupakan sesuatu sesar yang berbahaya bagi kita, sesar yang bisa mematikan,” ungkapnya.
Bahkan BPBD dan Setukpa Polri telah melakukan penandatanganan kerjasama dan mendapatkan support dari Bank bjb yang selalu hadir dan membantu setiap kegiatan penanggulangan bencana.
“Teman -teman dari SKPD, yang mewakili SKPD (satuan kerja perangkat daerah )nya secara offline, begitu juga kawan -kawan kami yang hadir secara online, dari seluruh SKPD kurang lebih 32 sampai 35 , dan juga teman -teman kami yang dari satuan pendidikan dan juga komunitas bencana,” ujarnya.
Dia juga merasa bersyukur dan berbangga, bahwa bisa bertemu dan bisa bertemu langsung, walaupun dalam kondisi yang sangat terbatas. Untuk bersama-sama kita bagaimana berdiskusi bagaimana cara mencari solusi, untuk upaya -upaya pengurangan risiko bencana yang ada di kota Sukabumi.