
Wartawan Ronald Alexsander
Editor Nabil
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), di Kota Sukabumi, turun empat persen. Berdasarkan data BPS, pada 2021 angka TPT Kota Sukabumi, berada di angka 12 persen atau dua digit. Namun pada 2022 turun di kisaran angka delapan persen.
Demikian disampaikan Wali Kota Sukabumi, H. Achmad Fahmi, saat Musrenbang Tingkat Kecamatan Warudoyong, di Gedung Aher, Jalan Lingkar Selatan, Kamis (2/2/2023).

“Berdasarkan data BPS, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), yang sempat dua digit, sampai 12 persen, tahun 2022, turun ke angka delapan persen,” kata Fahmi.
Padahal kata dia, pada 2023 ini, angka TPT di Kota Sukabumi, dipatok di angka enam hingga tujuh persen. “Maksimal tujuh persen di 2023,” ungkapnya.

Dia menyampaikan, perencanaan yang baik merupakan setengah dari keberhasilan. Itulah sebabnya betapa pentingnya perencanaan sehingga harus di desain sejak awal.
“Kita patut bersyukur pada 2021 dan 2022, pencapaian indikator makro kita lebih baik dari 2020-2021. Pasca pandemi terjadi maka lahir sebuah recovery,” kata orang nomor satu di Kota Sukabumi itu.
Tiga indikator yang dinilai dalam segi IPM yaitu pendidikan, kesehatan, ekonomi atau daya beli. Bisa melompat dari 2022, di angka 75,40 persen.
“Ini menunjukkan terjadi proses pengembangan dan pembangunan, pasca pandemi 36 bulan lalu.
Dia juga mengungkapkan, angka gini ratio antara yang kaya dan miskin di Kota Sukabumi, pada dasarnya cukup kecil atau tidak terlalu lebar.
“Ini sebagai salah satu bukti, bahwa pemerataan pembangunan di Kota Sukabumi berjalan baik dan mampu menyentuh lapisan bawah,” ujarnya.
Contoh lainnya adalah keberadaan Ambulans Sigap dan Homecare yang dari waktu ke waktu pemanfaatannya makin berkurang.
“Dengan semakin berkurangnya pemanfaatan sarana kesehatan tersebut, berati derajat kesehatan masyarakat sudah semakin baik. Kini intervensi kesehatan telah berbasis rumah ke rumah,” tuturnya.