
Wartawan Ronald Alexsander
Editor
Pelitasukabuminews.com – Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Aam Ammar Halim, melambungnya harga minyak goreng di pasaran disebabkan berkurangnya pasokan dari pusat ke tingkat pengecer. Sehingga para pedagang terpaksa harus menaikan harga di tengah tingginya permintaan konsumen.
“Sejak sepekan terakhir, kemasan minyak kita di pasar modern Cibadak Sukabumi mengalami kelangkaan. Sehingga harga jual minyak juga turut naik dari eceran tertinggi hingga Rp18.000 per liter. Semula harganya, hanya Rp14.000. Sedangkan, harga beras masih stabil,” ujarnya.
Sementara itu kata Aam, pihaknya terus memantau dan mencatat setiap perkembangan sejumlah komponen dan harga-harga sejumlah bahan kebutuhan pokok.
“Contohnya pada hari di Palabuhanratu harga telur misalkan beras Rp11.000 per kilogram. Sedangkan harga beras tidak mengalami kenaikan. Sedangkan harga minyak goreng dikisaran Rp15.000 hingga Rp17.000,” jelas dia.
Baca juga : Peningkatan Sarana Transportasi dan Pengurangan Kawasan Kumuh Skala Prioritas Musrenbang Gunung Puyuh
Dia berharap, pemerintah pusat harus segera menstabilkan harga. Kenaikan harga berasal dari pusat, jadi apakah memang subsidinya ditingkatkan lagi seperti awal, atau memang mau di cabut di ganti dengan minyak kita.
“Silahkan kita mengikuti dalam harga kita tidak ikut campur, kita hanya menerima di edarkan dan di jual di pasar sudah selesai,” ujarnya.