
Oleh: Diar
Editor : Nabil
Pelitasukabuminews.com – Konsumsi gula yang berlebihan seringkali dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan. Departemen Kesehatan, menyarankan agar mengkonsumsi gula tidak lebih dari 50 gram atau empat sendok teh gula per hari.
Sebetulnya, jumlah ambang batas atas tersebut sedikit lebih tinggi dari standar American Heart Association. Untuk alasan kesehatan, pria disarankan untuk tidak mengonsumsi gula lebih dari sembilan sendok teh atau 36 gram gula, per hari.
Terkadang produsen makanan juga sering menambahkan gula saat mengawetkan makanan. Misalnya bahan untuk pembuatan sup instan, makanan siap saji dan saus kemasan. Gula tambahan lainnya mungkin termasuk gula merah, gula jagung, sirup sederhana, jus buah pekat, sirup jagung, madu, gula malt, dan tetes tebu.
Selain itu, pengguna juga harus memberi perhatian khusus pada molekul gula buatan yang tertulis pada makanan. Namanya sering diakhiri dengan “bagian”. Seperti dekstrosa, fruktosa, glukosa, laktosa, maltosa dan sukrosa.
Berikut bahaya gula berlebih yang dapat membahayakan seluruh bagian tubuh:
- Otak yang Kecanduan Dopamin dengan mengkonsumsi gula dapat membanjiri otak dengan zat kimia yang membuat perasaan nyaman yang disebut dopamin. Stimulan otak sering kali menginginkan cokelat atau minuman manis daripada apel di malam hari. Karena saat Anda makan buah atau sayur, otak tidak melepaskan dopamin sebanyak saat Anda makan gula. Tak pelak, kita sering merasa ketagihan dengan makanan manis untuk mendapatkan rasa yang enak.
- Gangguan mood Saat Anda makan cokelat manis, sepotong kue yang dihias dengan krim kocok yang enak, atau camilan tinggi gula, tubuh Anda sepertinya mendapat banyak energi, yang menyebabkan gula darah naik. Namun, saat sel-sel tubuh mulai menyerap gula, Anda terkadang merasa cemas dan gelisah, khawatir akan kehilangan energi yang melimpah tersebut. Jika keinginan untuk makanan manis terus diobati, efeknya perlahan bisa menyebabkan gangguan mood hingga depresi.
Baca juga : Kegiatan HPN dan HUT PWI Kota Sukabumi di Luar Kebiasaan
3. Gigi cenderung membusuk. Mengkonsumsi makanan manis tanpa diimbangi dan pembersihan mulut secara teratur dapat merusak gigi. Bakteri penyebab gigi sering bersarang di makanan manis yang menempel di gigi.
4. Nyeri Sendi Mengkonsumsi terlalu banyak permen dapat menyebabkan nyeri sendi. Pasalnya, mengonsumsi makanan manis bisa memicu peradangan pada tubuh. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa konsumsi gula yang berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit radang sendi (rheumatoid arthritis).
5. Kulit kendur dan keriput Konsumsi gula berlebihan juga bisa membuat Anda terlihat lebih tua dari usia sebenarnya. Pasalnya, konsumsi gula berlebihan yang tidak diserap tubuh dapat menempel pada protein di aliran darah. Kondisi ini memicu pelepasan molekul berbahaya yang dapat merusak kolagen dan elastin pada kulit. Kekencangan kulit yang ditopang oleh serat protein terganggu. Dengan cara ini, kulit mengendur dan kerutan terlihat.
6. Kerusakan hati Menggunakan gula buatan seperti sirup jagung atau fruktosa dapat mempengaruhi kesehatan hati. Saat gula buatan dipecah di hati, zat tersebut tidak diubah menjadi energi melainkan menjadi lemak. Konsumsi gula buatan yang berlebihan dapat menyebabkan penyakit perlemakan hati, peradangan hati, jaringan parut hati, sirosis, bahkan gagal hati.
7. Penyakit jantung Konsumsi gula yang berlebihan dapat meningkatkan kadar insulin dalam aliran darah. Kondisi ini bisa membuat dinding arteri meradang. Hal ini menyebabkan dinding arteri menjadi lebih tebal dan kaku. Ketika dinding arteri menebal dan kaku, jantung rentan terhadap stres dan kesehatan pembuluh darah secara keseluruhan mulai terganggu. Beberapa gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh kerusakan pembuluh darah antara lain penyakit arteri koroner, gagal jantung dan stroke.