
Wartawan Ronald Alexsander
Editor Nabil
Pelitasukabuminews.com – Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Kota Sukabumi, gencar mengkampanyekan gerakan pengurangan volume sampah yang berasal dari sumber-sumbernya.
Hal itu diutarakan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Sukabumi Asep Irawan, Kamis (16/2/2023).
“Sekarang kita sedang gencar melakukan pengurangan sampah. Langkah tersebut yaitu dengan mengurangi volume sampah sumbernya seperti di toko-toko, pabrik, sampah rumah tangga, sekolah-sekolah dan perkantoran,” kata Asep.

Dia menyarankan, agar di internal masing-masing , mampu mengolah sampah-sampah tersebut menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi kesehatan, lingkungan hidup maupun proses lain yang bernilai ekonomis. Sehingga dapat mengurangi jumlah sampah di TPS-TPS.
“Jika dikelola dengan baik, sebetulnya sampah itu merupakan sebuah komoditas, yang apabila dikelola dengan baik maka akan mendapatkan keuntungan,” ujarnya.
Berdasarkan data -data yang dihimpun, jika diklasifisikan sebanyak 30 persen sampah adalah bahan anorganik dan 70 persen merupakan bahan Organik.
“Nah yang Anorganik ini sebetulnya komoditas yang cukup bernilai, yang bisa didaur ulang untuk dibuat berbagai kreasi, dimanfaatkan oleh pemulung, oleh orang-orang tertentu maupun menjadi nilai tambah untuk nilai jual menjadi barang -barang yang lebih berguna,” terangnya.
Sementara sampah organik masih bisa di dayagunakan untuk komposting. Misalnya, minggu yang lalu, DLH menandatangani MoU masalah pengolahan sampah.
Jadi ada teknologi yang bisa memanfaatkan sampah secara sepenuhnya tanpa pemilahan, menjadi produk-produk lain yang punya nilai jual.
“Misalnya pasir silika, kemudian menjadi bahan batako herbel, ada untuk produksi listrik, untuk gas dan sebagainya,” jelas Asep.
Caranya lainnya adalah dengan cara mengadakan pengolahan sendiri, misalnya dengan Biopori di timbun atau dengan pengolahan, nanti bisa bekerjasama dengan bank sampah.
Jadi barang -barang yang berguna nanti di kerjasamakan dengan bank sampah. Nanti ada valuenya dan yang organiknya bisa di timbun dengan Biopori jadi bahan kompos, tambahnya.