
Wartawan Ronald Alexsander
Editor Nabil
Pelitasukabuminews.com – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kabupaten Sukabumi, memastikan harga-harga Barang Pokok dan Barang Penting (Bapokting) di pasar-pasar terpantau stabil.
Demikian disampaikan Kepala Bidang Sarana Distribusi dan Stabilisasi Kebutuhan Barang Pokok dan Barang Penting (Bapokting), Yat Hidayat, Rabu (22/2/23).
“Sebagai referensi dan kalau misalkan kita melihat dari tabulasi laporan anggaplah laporan hari kemarin itu seluruh komoditas rata -rata dalam kondisi stabil ketika dibandingkan dengan harga hari yang lalu atau harga dua hari yang lalu. Secara umum harga-harga komoditas itu masih stabil,” kata dia.
Yat menambahkan, dalam melakukan pemantauan di lokasi dia dan jajarannya terus memantau pergerakan harga bahan-bahan kebutuhan pokok, menggunakan aplikasi SP2KP (sistem pemantauan pasar dan kebutuhan pokok).
“Paling penting saat ini adalah bagaimana kita mengkomunikasikan harga yang kita pantau, yang terakses langsung ke provinsi maupun ke pusat dengan menggunakan aplikasi SP2KP,” ungkapnya.
Sesuai kewenangan dan ruang lingkup kerjanya kata dia, Dinas Perdagangan dan Perindustrian, hanya melakukan pemantauan harga , Bapokting dengan mengacu kepada Perpres nomor 59 tahun 2020.
Adapun titik pantau yang dijadikan sampling sesuai dengan arahan pusat, adalah aktivitas niaga di pasar semi modern Cisaat.
Dengan kata lain, pasar Cisaat menjadi salah satu acuan untuk mempresentasikan bentuk laporan bukan hanya dari Pasar Cisaat saja, melainkan melakukan backup data dari 12 pasar lainnya.
“Akan kita coba rate sehingga data yang dimiliki atau yang dikomunikasikan dari hasil pantauan titik Cisaat, minimal kita sandingkan dengan pasar -pasar lain yang ada di kabupaten Sukabumi,” terangnya.
Kendati demikian ujarnya, walaupun dari 11 pasar yang lain tidak semuanya tidak memakai data tersebut, paling tidak menggunakan data harian harian yang dianggap besar seperti Cicurug, Parungkuda, Cibadak, Sukaraja, kemudian Sagaranten, Surade, kemudian Palabuhanratu, termasuk pasar Warungkiara.
Sementara pasar -pasar mingguan seperti Jampangtengah, Jampangkulon, kemudian pasar kecil Joglo pun tidak serta merta masuk ke dalamnya, karena mencoba merepresentasikan dari pasar -pasar besar yang ada di Kabupaten Sukabumi, tambahnya.
Berdasarkan pantauan Disdagin di pasar-pasar tersebut jelasnya, komoditas utama saja dari beras baik itu beras medium maupun premium berada dikisaran harga Rp10.000 hingga Rp12.000. Kemudian untuk gula pasir dari bermacam-macam ratingnya berada di titik harga Rp14.000 sampai Rp19.000. Komoditas lainnya, seperti minyak goreng hari ini ratingnya antara Rp16.000 hingga Rp19.000.
Bahan kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan adalah beras medium cap jago. Harga semula Rp10.000 sekarang menjadi Rp11.500. Selain itu, komoditas garam beryodium juga mengalami kenaikan. Garam halus Rp2.500, kemudian garam bata naiknya hanya Rp500.
Masih kata Yat Hidayat, Disdagin secara rutin melaksanakan SP2KP secara rutin. Di beberapa titik dilapangan ujarnya, memberikan laporan dalam hitungan jam dari mulai pukul 11.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB untuk bahan laporan ke pusat.
“Ini terkoneksi dengan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi termasuk BPS sehingga hasil pantauan Kabupaten Sukabumi tidak serta merta parsial, tapi sudah terintegrasi,” tandasnya.