
Wartawan Ronald Alexsander Editor Nabil
Pelitasukabuminews.com – Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, mengatakan, sejatinya semangat didirikan Majelis Ulama Indonesia (MUI) adalah sebagai pelayan masyarakat. Untuk itu seyogyanya, MUI menjadi sahabat masyarakat, sehingga mudah ditemui jika dibutuhkan.
Bukan malah sebaliknya, lembaga itu sulit untuk ditemui dikala masyarakat memerlukan atensi dalam bentuk fatwa agama atau sejenisnya.
Hal itu terungkap saat Fahmi menghadiri rapat laporan dan evaluasi pelaksanaan program kerja dan kegiatan majelis ulama (MUI) Kota Sukabumi rencana kerja, program kerja dan kegiatan 2023.

Kegiatan berlangsung di gedung pusat kajian Islam. Kamis (23/02/2023). Tema kegiatan “Gerakan bersama ulama umaro dan umat untuk Kota Sukabumi relegius, nyaman sejahtera”.
“Jadi jangan sampai orang lebih percaya atau lebih suka membuka google atau ke media sosial, karena mereka pertama sulit menemui para alim ulama atau pengurus MUI,” kata Fahmi.
Dia menambahkan, dia ingin memotivasi keluarga besar MUI, bagaimana caranya lebih mendekatkan diri kepada masyarakat dalam upaya memberikan pelayanan terbaik.
Pada bagian lain dia mengatakan, kepengurusan MUI hendaknya mengembangkan inovasi. Sehingga masyarakat mudah bisa cepat ketika ingin konsultasi ataupun mendapatkan fatwa -fatwa dari ulama.
“Sejauh ini bisa disaksikan masyarakat butuh apa -apa mereka lebih senang cari langsung di google, karena apa namanya fatwa atau pendapat agama. Ini betul-betul harus dikeluarkan dari mereka yang memiliki kemampuan,” ujarnya.
Sekretaris MUI (Majelis Ulama Indonesia) Kota Sukabumi, H.M. Kusoy, mengatakan, dia tidak dapat menyampaikan kepada masyarakat tentang strategis apa, karena semuanya harus mengacu Munas (musyawarah nasional) MUI tingkat pusat sampai tingkat daerah.
“Ada dua program prioritas, yang harus dikerjakan yang pertama gerakan perbaikan akhlak bangsa, yang kedua pemberdayaan ekonomi syariah umat. Sebab yang dirasakan sekarang ini akhlakul karimah terutama dikalangan generasi muda, yang merupakan kewajiban daripada ulama sudah cukup menurun,” tandasnya.
Program prioritas MUI kata dia adalah gerakan perbaikan akhlak bangsa dan yang kedua adalah pemberdayaan ekonomi syariah.
“Itu yang diutamakan mudah -mudahan melalui rapat ini, melalui Raker ini bisa menghasilkan program-program yang kongkrit disertai dengan tema yang kita laksanakan,” ungkapnya.