
Wartawan Ronald Alexsander
Editor Nabil
Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A). Kota Sukabumi, melaksanakan pelatihan Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang didalamnya ada pembelajaran tentang aplikasi Elsimil (elektronik siap nikah dan hamil) terbaru versi II, ini mencakup tidak hanya catin (calon pengantin) , tp ibu hamil , ibu pasca melahirkan , baduta dan balita untuk mempercepat penurunan stunting.
Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Sejahtera (PPKS), Ritta Rosita, mengatakan, calon pengantin baik laki -laki maupun perempuan, harus di periksa kesehatannya sebelum melangsungkan pernikahan.
“Kedua pasangan itu, dipastikan sudah diperiksa. Nanti dimasukan ke aplikasi Elsimil, maka nanti akan muncul apabila dia siap hamil berarti dipersiapkan untuk hamil, misalnya ada kekurangan HB itu harus diobati dulu,” kata Rita.
DP2KBP3A Kota Sukabumi kata dia, juga fokus pada orientasi tim pendamping keluarga (TPK), dalam rangka percepatan penurunan stunting tingkat Kota Sukabumi. Kegiatan ini diikuti oleh 798 orang peserta meliputi 7 kecamatan Sekota Sukabumi
Dia menambahkan, pihaknya juga menggelar latihan tim pendamping keluarga (TPK), yang sudah dimulai dari hari Senin 13/03/2023 sampai dengan hari Kamis 16/03/2023. Pelatihan yang diperuntukan kepada kader TPK yang terdiri dari tenaga kesehatan, kader KB dan kader PKK.
“Jadi semua ini kita latih, pelaksanaan selama 4 hari tersebar di 16 kelas. Fungsi dan tujuan dari pelatihan ini adalah dalam rangka mendukung percepatan penurunan stunting ,yang target pemerintah pada tahun 2024 mencapai angka 14%, dan di harapkan zero stunting” ujarnya.
Kemudian ada juga pendampingan pada ibu hamil dan ibu melahirkan serta Batuta. Jadi yang harus di dampingi oleh teman-teman TPK ini adalah 1.000 hari kehidupan, ada materi 1000 hari kehidupan itu dari pertama hamil sampai balita itu berusia 2 tahun.
“Kemudian nanti yang laki-lakinya pun calon pasangan pengantin tidak boleh merokok, karena pertumbuhan sperma itu kan terjadi 72 hari,” tegasnya.