
Wartawan Sergio
Nabil
Pelitasukabuminews.com – Hingga pertengahan Maret 2023 ini, laporan kemajuan tentang perencanaan pengadaan barang dan jasa menggunakan sistem Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (E-SIRUP) angkanya baru mencapai 98 persen. Diharapkan di akhir Maret ini bisa mencapai 100 persen.
Demikian disampaikan Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (BPBD) Setda Kota Sukabumi, Novian Restiadi, Kamis (16/3/2023).
“Progres SIRUP per sekarang kita di angka 98 persen. Jadi harapannya 31 Maret atau akhir triwulan pertama bisa mencapai 100 persen. Alhamdulillah 2022, capai 100 persen, tahun ini juga harapan kita 100 persen,” kata Novian.
Proses pengadaan tersebut kata dia, berbasis elektronik berbasis digital. Jika nanti ketika ada pekerjaan yang tidak di umumkan di SIRUP, berarti dia tidak bisa dilakukan secara digital itu akan menjadi permasalahan di kemudian hari.
Dia menambahkan, seperti biasa hal rutin yang dilakukan di awal tahun terkait dengan perencanaan pengadaan barang dan jasa. Dimana output akhirnya adalah rencana umum pengadaan yang di sampaikan melalui sistem informasi SIRUP.
“Batasan akhir pengadaan barang jasa adalah tanggal 31 maret setiap tahun. Itu berarti sekarang 31 maret 2023 posisi sekarang dalam proses review perencanaan, yang berbasis informasi dari SIRUP itu sendiri,” terangnya.
Sedang kita lakukan di awal tahun perencanaan pengadaan output nya adalah RUP itu, selain itu juga beberapa proses pemilihan sudah di lakukan, entah itu melalui E-Purchasing elektronik, E-Purchasing toko daring maupun pemilihan pengadaan langsung.
Menurutnya beberapa pekerjaan yang di awal itu terkait dengan pemeliharaan atau rehabilitasi jalan. Kemudian juga beberapa penanganan saluran -saluran irigasi, penanganan drainase, beberapa pekerjaan fisik yang memang urgent di kerjakan.
“Pengajuannya di tahun sekarang artinya anggaran 2023 hanya dari sisi entri RUP mereka sudah dilakukan lebih awal. Jadi salah satu syarat pengadaan lebih lanjut paket pekerjaan tersebut sudah di entrikan di E-SIRUP,” jelasnya.
Dengan kemudahan berupa percepatan dari proses pemilihan, sesuai dengan arahan pemerintah pusat, sepertinya E-Purchasing menjadi alternatif pemilihan. Karena memang katalog sendiri sudah banyak penyedia sudah banyak produk yang tayang.
Belum lama ini kata dia, melalui forum komunikasi asosiasi, pihaknya juga menyampaikan berbagai informasi terlebih informasi yang sedang aktual saat ini.
Tahun lalu sebetulnya dua kali sosialisasi bareng BPJS. BPJS menginformasikan terkait degan jaminan ketenagakerjaan, sedangkan kita proses pengadaan.
Sedangkan bersama forum komunikasi asosiasi kita lakukan sosialisasi tetap ada aturan-aturan terbaru. Paling banyak dilakukan atau pemberian informasi yang kita berikan itu terkait E-Purchasing.
“Alhamdulillah, kalau di lihat dari etalase jumlah penyedia atau jumlah produk, bahkan jika dibandingkan dengan beberapa daerah lain, kota Sukabumi dari sisi penyedia jumlah produk juga transaksi ada peningkatan,” kata dia.