
Wartawan Ronald Alexsander
Editor Nabil
Pelitasukabuminews.com – Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, menginginkan agar di tiap kelurahan lahir generasi penghafal Alquran dan lahirnya sarjana baru. Hal itu dikatakannya saat mengadakan Safari Ramadhan di Majelis Taklim Jami Al Hidayah, Kampung Ciaul Kaler RT 02 RW 09 Kelurahan Subangjaya, Kecamatan Cikole, Kamis (30/3/2023).
“Di setiap kelurahan harus ada penghafal Alquran dan sarjana baru. Sehingga digulirkan beasiswa bagi penghafal Alquran dan beasiswa sarjana,” kata Fahmi.
Dengan dibentengi oleh nuansa-nuansa Qurani, peristiwa kekerasan yang terjadi di kalangan pelajar dapat diminimalisir bahkan jika perlu dihilangkan sama sekali. Karena kerap membuat keresahan di tengah masyarakat.

Pada momen tersebut wali kota menyampaikan pentingnya pola asuh anak terbaik dengan semangat keagamaan di lingkungan keluarga.
” Atas nama Pemkot Sukabumi mengucapkan terimakasih dengan dukungan warga kota tetap dalam keadaan aman dan kondusif,” kata dia.
Kondisi itu bisa terwujud kata orang nomor satu di Pemkot Sukabumi, kerena dapat dukungan warga. Apalagi pada 1 April 2023 nanti, Kota Sukabumi akan berulang tahun ke-109 tahun, tepat tiga tahun penemuan kasus pertama Covid-19.
“Ini menunjukkan tiga tahun lamanya berada di dalam pandemi yang berdampak pada berbagai sektor. Alhamdulillah, kini pandemi melandai dan di akhir 2022 pemerintah pusat mencabut PPKM,” ujarnya.
Pemkot saat ini tengah berupaya melakukan recovery pasca pandemi. Misnya perbaikan trotoar agar pasca pandemi bergerak dan mendorong kebangkitan di berbagai sektor, tambahnya.
Prestasi yang tidak bisa dipandang sebelah mata, pada 2018 misalnya ada 136 hektare kawasan kumuh dan kini tersisa 5 hektare dan pada 2023 ditargetkan tidak ada lagi kawasan kumuh. Hal ini dapat terwujud dengan kerjasama RT dan RW melalui program P2RW.
Lebih lanjut dia menjelaskan, selain fisik dilakukan pula penataan dari sisi non fisik dengan menguatkan kegiatan keagamaan dan tablig akbar mengundang ustad ternama setiap tiga bulan sekali.
Berikutnya pemberian insentif kepada guru agama dan marbot masjid supaya berkah fokus mengajar dan menjaga masjid (marbot-red).
Selain itu, terobosan pemerintah yang dinahkodai politisi PKS itu juga melahirkan program unggulan lainnya yaitu tunjangan kepada para alim ulama dengan diikutkan BPJS ketenagakerjaan. Ketika berdakwah ada musibah mereka terlindungi.