
Shalat Isyraq atau yang juga dikenal dengan nama Shalat Duha merupakan shalat sunnah yang dikerjakan setelah matahari terbit, tetapi sebelum masuk waktu shalat zuhur. Shalat ini terdiri dari minimal dua rakaat dan maksimal dua belas rakaat. Meskipun shalat Isyraq bukanlah wajib, namun ada banyak keutamaan dan manfaat bagi orang yang melakukannya.
Shalat Isyraq dilakukan ketika matahari telah sedikit naik dari ufuk timur dan kecerahan cahaya matahari masih rendah. Shalat ini dikerjakan sebelum masuk waktu Shalat Dhuha, yaitu sekitar 15 hingga 20 menit setelah terbitnya matahari. Shalat Isyraq diawali dengan membaca doa sunnah dan kemudian dilanjutkan dengan melakukan dua rakaat salat dengan gerakan dan tata cara seperti salat biasa.
Salah satu keutamaan dari shalat Isyraq adalah mendapatkan pahala seperti shalat haji dan umroh. Shalat ini juga dapat membersihkan diri dari dosa-dosa kecil dan membuka pintu rezeki. Selain itu, shalat Isyraq juga dapat meningkatkan kebugaran fisik dan mental karena gerakan yang dilakukan saat shalat bisa memperlancar sirkulasi darah dan mengurangi stres.
Shalat Isyraq tidak hanya dianjurkan untuk dilakukan oleh orang dewasa saja, namun juga sangat dianjurkan bagi anak-anak untuk melaksanakan shalat ini. Shalat Isyraq dapat menjadi salah satu bentuk pembiasaan baik yang diajarkan sejak dini kepada anak-anak untuk membentuk karakter yang kuat dan positif.
Di tengah kesibukan dan rutinitas yang padat, kadang-kadang kita lupa untuk berhenti sejenak dan beribadah kepada Allah SWT. Dengan melakukan shalat Isyraq, kita dapat mengisi waktu sebelum masuk waktu Shalat Dhuha dengan beribadah kepada Allah dan mendapatkan keutamaan serta manfaat yang sangat berharga. Oleh karena itu, jangan ragu untuk melakukan shalat Isyraq setiap hari dan jadikanlah shalat ini sebagai kebiasaan yang baik dan bermanfaat bagi diri sendiri serta lingkungan sekitar.
Berikut ini adalah hadis mengenai shalat Isyraq:
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata, “Rasulullah saw. bersabda, ‘Barangsiapa yang shalat dua rakaat sebelum terbitnya matahari dan dua rakaat (shalat) setelahnya, maka dia tidak akan dihisab pada hari Kiamat, kecuali dia telah melaksanakan hak-hak (yang harus dilaksanakan) dalam hidupnya.’ (HR. Muslim no. 721)
Dari Jabir bin Abdullah ra., ia berkata, “Rasulullah saw. bersabda, ‘Shalat Isyraq (dua rakaat shalat setelah matahari terbit) sama dengan pahala haji dan umrah.’ (HR. At-Tirmidzi no. 586)
Dari Abu Ayyub ra., ia berkata, “Rasulullah saw. bersabda, ‘Barangsiapa yang shalat shalat Isyraq (dua rakaat shalat setelah matahari terbit) maka dia seperti mendapatkan pahala sebesar shalat satu haji dan satu umrah, sempurna dan sempurna dan sempurna.” (HR. At-Tirmidzi no. 586)
Dari Abdullah bin Mas’ud ra., ia berkata, “Rasulullah saw. bersabda, ‘Shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat di awal waktu.’ (HR. Muslim no. 626).