
Wartawan Iyus Firdaus
Pelitasukabuminews.com – Wali Kota Sukabumi, H. Achmad Fahmi melantik puluhan kepala sekolah tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), selain itu Wali Kota juga melantik kekosongan jabatan untuk Lurah, Pejabat Administrator, Pengawas dan Fungsional.
Diakui Fahmi banyak kekosongan jabatan di lingkungan Pemkot Sukabumi, karena beberapa pejabat memasuki masa purna bhakti, dan paling banyak kekosongan kepala sekolah.

“Hasil baperjakat kemudian dimatangkan oleh saya dan pak wakil, kita putuskan hari ini untuk pengisian kekosongan jabatan yang ada,”kata Fahmi usai melantik para pejabat dan kepala sekolah, Kemarin (3/4/2023) di Gedung Juang 45.
Dalam sambutannya orang nomor satu di Pemkot Sukabumi itu menyampaikan pesan kepada para kepala sekolah maupun pejabat eselon III yang baru dilantik.
“Jadilah aparatur yang memecahkan masalah bukan menjadi aparatur super masalah. Jalankan tugas dan amanah yang diberikan dengan baik,”ujarnya.
Khusus kepada para kepala sekolah yang baru dilantik, Fahmi meminta mereka langsung cepat beradaptasi dengan lingkungan kerja yang baru dan tingkatkan mutu kualitas pendidikan.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Sukabumi, Mohammad Hasan Asari. Dia meminta kepala sekolah baru harus langsung melakukan aksi yang bisa mendukung peningkatan kualitas pendidikan, termasuk didalamnya implementasi kurikulum merdeka, dan pembentukan karakter siswa.

Ada 19 kepala sekolah baru baik tingkat SD maupun SMP yang dilantik kemarin, berdasarkan informasi, Hasan menyampaikan masih menyisakan kurang lebih empat jabatan kosong kepala sekolah.
Hasan juga menyampaikan pesan khusus kepada para kepala sekolah baru, agar memperhatikan perkembangan karakter siswa, untuk mencegah terjadinya aksi kenakalan remaja.
“Pengalaman pahit tentang kenakalan remaja kemarin, mudah-mudahan bisa menjadi perbincangan sekolah untuk perubahan karakter yang lebih baik,”kata Hasan.
Ditambahkan Hasan, saat ini dia
sedang berupaya membuat inovasi baru yakni sejuta literasi kata positif. Kedepan daya mengabsen siswa di sekolah akan berbeda mengubah jawaban anak, ketika guru memanggil nama anak jawabannya bukan hadir tapi jujur dan hormat kepada orang tua.
“Karena kata-kata yang baik akan berpengaruh terhadap karakter anak,”ungkapnya.