
Wartawan Iyus Firdaus
Pelitasukabuminews.com – Berdasarkan ringkasan laporan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Sukabumi Periode Desember tahun anggaran 2022, melampaui target yang diharapkan. Dari mulai pendapatan pajak hingga pendapatan-pendapatan lain yang sah mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
Hal itu disampaikan Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi sebagai kuasa pengguna anggaran yang diumumkan per Desember 2022, Rabu (5/4/2023).
Ringkasan realisasi penerimaan dan pengeluaran pendapatan pajak daerah anggaran 2022, pendapatan pajak daerah Rp55.803.403.046, terealisasi Rp67.552.075.530, realisasi tahun 2022 , dengan persentase sebesar 121,05 persen. Pendapatan Retribusi daerah berada di angka Rp5.863.651.000, dengan realisasi sebesar Rp6.215.920.368 atau 106,01 persen.
Sementara itu, pendapatan hasil pengelolaan anggaran senilai Rp4.753.064.486, dengan nilai realisasi yang sama yakni sebesar Rp4.753.064.486 atau mencapai 100 persen. Lain-lain PAD yang sah Rp268.232.325.801, Anggaran 2022 realisasi Rp284.742.622.203 atau 106,16 persen.
Ada pun jumlah pendapatan asli daerah (PAD) adalah sebesar Rp334.652.444.333 anggaran 2022, realisasi sebesar Rp363.263.682.587, atau 108,55 persen. Kemudian pendapatan transfer-transfer pemerintah pusat-dana perimbangan.
Dana bagi hasil anggaran 2022 sebesar Rp74.179.351.438, realisasi Rp80.509.876.615 atau 108,53 persen. Lalu dana alokasi umum (DAU) anggaran 2022 adalah sebesar Rp461.503.442.500, dan realisasi Rp461.492.442.500 atau 100 persen.
Beranjak kemudian ke bidang dana alokasi khusus (DAK)-Fisik dana yang dialokasikan pada anggaran 2022 sebesar Rp58.804.148.375 dengan nilai realisasi Rp50.305.855.128 atau 85,55 persen. Sedangkan untuk bidang khusus non fisik dianggarkan Rp117.513.493.395 terealisasi Rp111.146.180.504 atau 94,58 persen.
Dilanjutkan kemudian jumlah pendapatan transfer dana perimbangan pada tahun yang sama sebesar Rp712.000.435.708, terealisasi Rp703.454.354.747, atau 98,80 persen. Lalu setelah itu, transfer pemerintah pusat lainnya dana insentif daerah sebesar Rp24.415.056.000, terealisasi Rp24.415.056.000 atau 100 persen.
Untuk pendapatan transfer antar daerah pendapatan bagi hasil Rp77.725.642.695 realisasi Rp81.934.803.641 atau jika dipersentasekan 105,42. Bantuan keuangan (Bankeu) Rp28.008.376.122, realisasi Rp27.217.235.822, atau 97,18 persen.
Jumlah pendapatan transfer antar daerah Rp105.734.018.817, realisasi Rp109.152.039.463, realisasi 103,23. Total pendapatan transfer Rp842.149.510.525, realisasi Rp837.021.450.210, atau 99,39 persen.
Sementara itu, lain-lain pendapatan daerah yang sah. Pendapatan hibah senilai Rp2.100.000.000, realisasi Rp1.317.000.000 atau 62,71 persen. Pendapatan lainnya berada di angka Rp11.639.553.542, realisasi Rp10.765.537.867 atau 92,49 persen.
Jumlah lain-lain pendapatan daerah yang sah Rp13.739.553.542, Rp12.082.537.867 atau 87,94 persen. Jadi Jumlah pendapatan tahun anggaran 2022 adalah sebesar Rp1.190.541.508.400, realisasi Rp1.212.367.670.664, atau 101,83 persen.
Untuk bidang belanja operasi, belanja pegawai sebesar Rp556.547.980.580 realisasi Rp551.485.949.939 atau 97,34 persen. Belanja barang dan jasa dialokasikan sebesar Rp545.652.994.741 dengan nilai Rp527.290.388.269 atau 96,63 persen.
Lalu belanja hibah Rp56.185.082.359 terealisasi Rp53.997.089.783 atau 96,07 persen. Setelah itu belanja bantuan sosial sebesar 8.072.300.000, dengan nilai realisasi Rp7.608.300.000 atau 94,25. Jadi Jumlah belanja operasi pada tahun anggaran 2022 sebesar Rp1.176.458.357.680 dengan realisasi Rp1.140.361.727.991, atau 96,93 persen.
Berpindah ke bidang belanja modal. Belanja Modal Tanah sebesar Rp200.000.000, realisasi Rp200.000.000 atau 100 persen. Untuk belanja modal Peralatan dan Mesin Rp39.078.121.250, anggaran Rp34.120.846.823, realisasi 87,3.
Lalu Belanja Modal Gedung dan Bangunan sebesar Rp19.919.015.603 realisasi Rp16.245.084.484 atau 81,56 persen. Belanja Modal Jalan, irigasi dan jaringan senilai Rp59.907.358.425 realisasi 51.223.673.708 atau 88,46 persen.
Kemudian Belanja Modal Aset Tetap lainnya yakni sebesar Rp2.000.889.491 realisasi 1.989.392.569 atau 99,43 persen. Terakhir Belanja Modal Aset Lainnya Rp108.000.000. Sub total Jumlah Belanja Modal Rp119.213.384.769 realisasi Rp103.778.997.5484 atau 87,5 persen.
Berlanjut kepada Belanja Tak terduga. Pos Belanja tak terduga sebesar Rp8.586.838.013 realisasi Rp7.604.015.498 atau 88,5 persen. Jumlah belanja tak terduga Rp8.586.838.013, Rp7.604.015.498, 88,5 Sehingga Jumlah belanja jika ditotalkan berjumlah Rp1.304.258.580.462, realisasi Rp1.251.744.741.073 atau 95,97 persen.
Surplus/defisit Rp113.717.072.062 realisasi Rp39.377.070.409 atau 34,63 persen. Lantas beralih ke Penggunaan SILPA senilai Rp120.840.911.331, realisasi Rp120.840.911.331 atau 100 persen. Disusul kemudian Penerimaan kembali pinjaman-dana bergulir Rp950.000.000, Jumlah penerimaan Rp120.840.911.331 realisasi Rp121.790.911.331 atau 100,79 persen.
Bagian terakhir adalah Pengeluaran Pembiayaan Penyertaan modal pemda senilai Rp7.123.839.269 dengan realisasi Rp6.871.828.260 atau 96,46 persen. Setelah itu, jumlah pengeluaran sebesar Rp7.123.839.269 realisasi Rp6.871.828.260. Pembiayaan Neto Rp113.717.072.062, realisasi sebesar Rp114.919.083.071 atau 101,06 persen. Sisa lebih pembiayaan anggaran Rp75.542.012.662.