
Wartawan Sergio
Editor Nabil
Pelitasukabuminews.com – Kompetisi Inovasi Kota Sukabumi (KIKS), melahirkan berbagai inovasi dalam memperbaiki kualitas pelayanan publik. Lahirnya beragam inovasi tersebut, menggambarkan tingkat kepatuhan pada instruksi pimpinan.
Hal itu disampaikan Asisten Daerah (Asda) III, yang membidangi SDM, Keuangan dan Pengawasan, Iskandar Ihfan, Rabu (26/4/2023).
“Selain menunjukkan tingkat kepatuhan pada pimpinan juga merupakan keinginan kuat untuk memberikan pelayanan terbaik dengan dukungan inovasi,” kata Iskandar.
Kegiatan tersebut kata dia, juga merupakan kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan oleh Pemkot Sukabumi.
“Hal ini menindaklanjuti instruksi wali kota, dimana setiap SKPD minimal harus mengeluarkan satu inovasi untuk menunjang kegiatan pelayanan kepada masyarakat,” ujarnya.
Dengan kata lain, satu SKPD satu inovasi. Dalam prosesnya, keberadaan KIKS itu, memperoleh respon cukup antusias oleh perangkat daerah termasuk oleh SKPD termasuk unsur kecamatan dan kelurahan.
“Terkumpul saat itu, 124 inovasi daerah dari perangkat daerah. Ternyata perangkat daerah bukan hanya satu. Mereka menyampaikan banyak inovasi ada yang lima bahkan enam,” ujarnya.
Berbicara inovasi itu bukan berarti aplikasi tapi merupakan sistem juga dan merupakan budaya kerja diantara mereka menjadi salah satu dukungan untuk mensupport kerja-kerja mereka juga, tambahnya.
Dari 124 inovasi tersebut kata dia, terus digojlok di dalam penilaian oleh tim penilai baik internal maupun independen yang berasal dari KIPP dan UMMI.
“Dari 124 mengerucut menjadi 6 Inovasi. Dari 6 dipilih 3 yang terbaik. Jadi peringkat 1,2 dan 3. Dari enam itu dulu proses administrasinya kita lihat dan kita baca sinopsisnya, kita baca literasinya, di proposal yang mereka kirimkan,” ungkapnya.
Kalau sekarang kompetisi kita lakukan kepada mereka, dalam bentuk ekspos masing-masing inovasi disampaikan inovatornya didampingi oleh perangkat kepala daerahnya. “Tiga terbaik itu tadinya kita umumkan di HUT Kota ke-109,” kata dia.
Alasan penundaan tersebut lanjut dia dikarenakan adanya kedatangan Gubernur Jawa Barat atau biasa disapa Kang Emil dan waktu yang sangat mepet. Sehingga acara itu diundur saat gebyar HUT Kota Sukabumi dan acara halal bihalal.
“Tiga sudah keluar dan hadiahnya, berupa piala, piagam dan TV 85′ yang merupakan permintaan dari teman-teman yang merupakan evaluasi tahun kemarin. Ada sarana yang ingin mendukung kerja mereka seperti zoom dan ekspos,” ujarnya.
Sejumlah inovasi yang dihasilkan, akan ditindaklanjuti. Secara hierarki kompetisi dilalui lewati kompetisi secara berjenjang dari KIJB Provinsi Jawa Barat dan KIPP Pusat bagi yang masuk tiga besar.
Kendati demikian, Pemkot Sukabumi masih memiliki stok inovasi-inovasi yang lain. Bahkan KIJB biasanya minta dua tahun telah terimplementasikan.
“Di KIKS baru hanya sebuah gagasan, berupa ide dituangkan dalam dokumen mereka dan kita nilai bagus, walaupun belum dilaksanakan tidak apa-apa,” bebernya.
Tentu saja Ini modal kita, mereka menilai bukan hanya satu inovasi. Tapi semakin banyak inovasi, yang bisa dikirim dan diseleksi, akan semakin bagus. Jadi kita sudah punya modal.
“Harapannya di KIJB dan KIPP, kita tidak kalah dan bisa bersaing. Sepanjang pengetahuan kami, sepanjang KIJB dilakukan, kita tidak pernah keluar dari 10 besar. Bahkan untuk inovasi-inovasi Kota Sukabumi masuk, kategori kota inovasi peringkat ke-2 tahun lalu,” tandasnya.