
Wartawan Sergio
Editor Nabil
Pelitasukabuminews.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, merilis data seputar rekapitulasi kejadian dan nilai kerugian yang ditimbulkan akibat bencana alam yang terjadi berdasarkan bulan kalender di Kota Sukabumi periode Januari-Desember 2023.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taufik mengatakan, jenis bencana yang kerap tejadi diantaranya angin topan, banjir, cuaca ekstrem, kebakaran pemukiman dan tanah longsor.
“Pada Januari 2023 terjadi tanah longsor sebanyak 1 kasus. Selanjutnya pada Februari terjadi Angin Topan 3 kasus, banjir 1 kasus, cuaca ekstrem 4 kasus, kebakaran pemukiman 4 kasus dan tanah longsor 4 kasus. Jadi jika tototalkan selama februari telah terjadi 16 kasus,” kata Novian.

Dia menambahkan, pada Maret, terjadi banjir 4 kasus, cuaca ekstrem 8 kasus, kebakaran pemukiman 2 kasus dan tanah longsor 11 kasus, total 25 kasus. Sedangkan April terjadi angin topan 2 kasus, cuaca ekstrem 1 kasus, Kebakaran pemukiman 3 kasus dan tanah longsor 4 kasus, total 10 kasus.
Berdasarkan informasi dari berbagai sumber, terkait rekapitulasi taksiran nilai kerugian yang terdampak akibat bencana berdasarkan jenis bencana dan wilayah kecamatan di Kota Sukabumi periode Januari hingga Desember 2023. Akibat banjir di Kecamatan Baros menelan kerugian sebesar Rp65.000.000, cuaca ekstrem Rp10.000.000 dan tanah longsor Rp180.000.000.

Kemudian di Kecamatan Lembursitu akibat banjir pemerintah maupun masyarakat mengalami kerugian sebesar Rp27.000.000, cuaca ekstrem Rp185.000.000, kebakaran pemukiman Rp105.000.000 dan tanah longsor Rp10.000.000. Lantas di Kecamatan Cibeureum dampak angin topan menelan kerugian sebesar Rp15.000.000 dan tanah longsor Rp13.500.000.
Menyusul kenudian Kecamatan Citamiang. Di kecamatan ini akibat angin topan menelan kerugian Rp10.000.000, cuaca ekstrem RP71.000.000, kebakaran pemukiman Rp158.000.000 dan tanah longsor Rp131.250.000. Tidak jauh berbeda, di Kecamatan Warudoyong juga mengalami kerugian akibat angin topan Rp1.400.000, cuaca ekstrem Rp15.000.000, tanah longsor Rp30.000.000.
Kecamatan berikutnya yang terdampak bencana adalah Kecamatan Gunungpuyuh. Di wilayah tersebut mengalami kerugia akibat cuaca ekstrem Rp48.600.000, kebakaran Rp160.000.000, tanah longsor Rp100.000.000.
Terakhir di Kecamatan Cikole, akibat angin topan mengalami kerugian materil sebesar Rp1.600.000, banjir Rp6.375.000, cuaca ekstrem Rp11.000.000, kebakaran pemukiman Rp103.000.000 dan tanah longsor 1.053.750.000. Total akibat banjir Rp30.000.000, banjir Rp98.375.000, cuaca ekstrem Rp340.600.000, kebakaran pemukiman 526.000.000, tanah longsor Rp1.518.500.000.