
Wartawan Iyus Firdaus
Pelitasukabuminews.com- Penebangan pohon di Jalan Bhayangkara pada kegiatan pembangunan pedestarian, menuai kritikan dari berbagai kalangan masyarakat termasuk komonitas peduli lingkungan, sekelompok anak-anak muda, Saling(Sahabat Lingkungan).
Kritikan Saling tertuang pada diskusi dengan Dinas PUTR selaku leading sektor pembangunan pedestarian, di salah satu rumah makan di Jalan Siliwangi, Selasa (6/6/2023).

“Kami sahabat lingkungan meminta kepada dinas PUTR, agar pohon-pohon yang telah ditebang agar di kembalikan ke tempat lain, bukan pohon benih tapi pohon yang sudah tegak dan tumbuh,”kata CEO Saling.id, Derus kepada Pelitasukabuminews.

Disisi lain Derus mengakui tidak tahu secara aturan maupun undang-undang untuk penebangan pohon yang di lakukan Dinas PUTR melalui pihak penyedia jasa pembangunan pedestarian. Hasil diskusi pihak Dinas PUTR melalui Kepala Dinas, Sony Hermanto menjelaskan akan ada penggantian pohon yang jumlahnya lebih banyak di lokasi lain.
“Banyak yang kami tidak tahu, ternyata pihak dinas PUTR akan mengganti pohon-pohon dengan jumlah lebih banyak untuk kebutuhan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di beberapa ruas jalan. Adanya diskusi ini cukup membuka banyak ketidaktahuan kita,”bebernya.

Derus dan para anggota Saling merasa puas dan dihargai oleh Pemkot Sukabumi melalui Dinas PUTR, tentang kritikan dan masukan mereka, tentang pembangunan pedestarian, Derus mengatakan mereka hanya fokus terhadap lingkungan.
“Selama pembangunan berkeadilan terhadap lingkungan, menurut kita baik -baik saja,”ungkapnya.

Pada diskusi ikut hadir kepala Diskominfo Kota Sukabumi, Rahmat Sukandar. Sementara itu kepala Dinas PUTR, Sony Hermanto menyambut baik acara diskusi tersebut, hal itu merupakan wujud dari good government, keterlibatan langsung dari semua pihak termasuk pentahelix.
“Dalam pembangunan ini kita harus mengakomodir berbagai kepentingan, tidak hanya lingkungan, sosial, mitigasi bencana, maupun kepentingan estetika dalam kontek pembangunan pedestarian,”jelas Sony.
Tentang penebangan pohon-pohon, di hadapan Saling, Sony menerangkan sudah ada solusi yang akan dilakukan dinas PUTR, diantaranya penyebaran RTH di beberapa ruas jalan. Bahkan Sony menjelaskan jumlah pohon yang ditebang hanya 20 persen dari jumlah yang ada di Jalan Bhayangkara.

“Hasil diskusi, Alhamdulillah temen-temen Saling bisa memahami bagaimana perencanaan kita telah dibuat secara matang, termasuk kita mengakomodir berbagai kepentingan,”terangnya.
Sony juga menambahkan jumlah pohon yang ditebang di Jalan Bhayangkara berjumlah sekitar 281 pohon, dan akan diganti dengan pohon berjumlah sekitar 600 pohon yang rencananya akan ditanam di jalan Pintu kisi, RA Kosasih sampai batas Kota Jalan Goalpara. Termasuk di Jalan Cipelang sampai batas Kota Jalan Cigunung.
“Jalan-jalan tersebut cukup pada arus kendaraan dan polusi udara, makanya akan kita perbanyak RTH,”pungkasnya.
Penebangan pohon dilakukan juga atas dasar mitigasi bencana, karena ketinggian pohon di pusat Kota telah diatur dalam aturan yang berlaku. Bahkan dinas PUTR bekerja sama dengan BPBD dan PLN melakukan pemangkasan pohon. Bahkan pada tahun 2018 data bencana pohon tumbang menimpa 12 kendaraan roda empat dengan kondisi rusak berat akibat tertimpa pohon tumbang.

“Ketinggian pohon ada di Permen PU nomor 5 tahun 2008 dan tahun 2012, karena kita di kawasan perkotaan dengan lalu lalang kendaraan padat, resikonya tinggi,”kata Sony.