
Oleh. Ust. Lathief Abdallah
(Pengasuh Pondok Baitul Hamdi)
Pelitasukabuminews.com – Secara historis, ibadah qurban tak lepas dari sosok Nabi Ibrahim, Sang Khalilullah (kekasih Allah), Abul Anbiya (bapaknya para nabi). Nabi Ibrahim telah memberikan banyak ibrah, suri tauladan kepada manusia. “Sungguh, telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim. (QS. Al-Mumtahanah : 4)
Nabi Ibrahim dalam perjalanan hidupnya mendapati ragam ujian. Ujian pertama diiusir oleh ayahnya, Azar, karena beda keyakinan dan kepentingan. Keyakinan ayahnya beraliran politeisme, syirik, meyakini banyak tuhan. Sedang Nabi Ibrahim menganut monoteisme, tauhid, hanya satu tuhan yaitu Allah SWT. Ayahnya punya kepentinga ekonomi, ia produsen terkenal patung sembahan. Sebaliknya nabi Ibrahim membawa misi untuk menghancurkan patung-patung sembahan itu, agar manusia hanya menyembah kepada Allah semata. Akhirya nabi Ibrahim diusir oleh ayahnya. Seperti dikisahkan dalam Qur’an. “(Ingatlah), ketika dia (Ibrahim) berkata kepada ayahnya dan kaumnya, “Patung-patung apakah ini yang kamu tekun menyembahnya?” (QS. Al-Anbiya 21: Ayat 52). “Dia (ayahnya) berkata, “Bencikah engkau kepada tuhan-tuhanku, wahai Ibrahim? Jika engkau tidak berhenti, pasti engkau akan kurajam, maka tinggalkanlah aku untuk waktu yang lama.” (QS. Maryam 19: Ayat 46).