
Wartawan Ronald Alexsander
Editor Nabil
Inti dari kegiatan sosialisasi gerakan literasi budaya dan kewargaan, adalah menghantarkan Kota Sukabumi yang religius, nyaman sejahtera (Renyah).
Demikian disampaikan Camat Gunungpuyuh, Aries Ariandi, di Aula SMA Nurul Karomah, Kelurahan Karamat, Kecamatan Gunungpuyuh, Sabtu (24/06/23).

“Dengan gerakan literasi budaya dan kewargaan kita perkuat nilai-nilai budaya dan kewargaan menuju masyarakat Kota Sukabumi yang religius, nyaman sejahtera,” kata Aries.
Tujuan kegiatan sosialisasi ini kata dia, adalah memberikan pemahaman tentang pentingnya budaya membaca kepada para pemuda.
“Acara sosialisasi hari ini, selain bagaimana meningkatkan atau menumbuhkan budaya baca, juga mensosialisasikan bagaimana para pemuda mengetahui kondisi budaya yang ada di Kota Sukabumi,” ujarnya.
Dengan gemar membaca lanjut dia, akan meningkatkan literasi, sehingga mereka bisa mengetahui budaya yang ada di negara Kesatuan Republik Indonesia ini.
Selain budaya juga ada literasi kewargaan. Kewargaan di sini dengan tujuan dengan harapan bahwa warga masyarakat tahu, hak dan kewajibannya.
Dia berharap, dengan dilaksanakannya kegiatan ini, bisa menciptakan dan mewujudkan pemuda yang kreatif, pemuda inovatif, pemuda yang berkreasi serta pemuda yang berbudi pekerti.
“Dengan meningkatkan budaya baca, harapan saya, mereka bisa menyaring dan bisa melakukan apa yang menjadi haknya dan apa yang menjadi kewajibannya. jadi jangan terlalu percaya dengan berita atau dengan informasi hoax,” tegasnya.
Ditemui di tempat yang sama, Lurah Karamat, Nandar Sudrajat mengatakan, kegiatan hari ini, bentuk pemberdayaan gerakan literasi budaya untuk mendorong kelompok-kelompok generasi muda yang ada di Karamat.
Hadir dalam acara tersebut Nazareth pencinta alam dan karang taruna, posyandu remaja (Posrem) ada kelompok informasi masyarakat dan organisasi kemasyarakatan (Ormas) yang berjumlah 100 orang.
“Pemahaman kembali tentang hak dan kewajiban mereka. Karena dinamika sekarang dengan perubahan zaman dan arus globalisasi yang makin pesat. Mengakibatkan budaya-budaya kita mulai terkikis,” ujarnya.
Untuk itu kata dia, nilai-nilai nasionalisme kita hidupkan kembali kecintaan terhadap bangsa ini. Pemerintah baik pusat maupun daerah telah memberikan dukungan terhadap tumbuh kembangnya jiwa cinta negara dan bangsa.
“Sekuat tenaga kita semua harus membentengi para pemuda dari pengaruh buruk zaman termasuk era digitalisasi yang berdampak luas pada peradaban manusia jika tidak difilter dengan baik,” ungkapnya.
Ditempat yang sama Ketua Yayasan Nurul Karomah Kota Sukabumi H. Endang Imam, menuturkan, literasi itu seperti tadi saya katakan, pertama identik dengan dunia pendidikan, yang kedua identik dengan nilai religius dalam hal ini adalah islam.
“Pada 14 abad yang lalu kita sudah di ajari, hanya bahasa nya sekarang literasi bahasa islam itu adalah iqro, melihat, membaca merasakan yang semuanya itu pada waktunya merubah diri kita,” ujarnya.