
Wartawan Ronald Alexsander
Editor Nabil
Pelitasukabuminews.com – Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi Novian Rahmat Taupik, mengatakan, antara analisa dan fakta kadang berbeda terkait bencana.
“Kalau berbicara musim kemarau secara analisa BMKG itu sampai Agustus. Tapi fakta dan realita masih ada musim hujan, itu kan hanya perkiraan siapa yang tahu masalah alam,” kata Novian, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (26/06/23)
Oleh sebab itu kata dia, sebagaimana manusia tidak bisa mendahului kehendak yang maha kuasa. Karena boleh jadi apa yang diperkirakan manusia bisa melesat.
“Kita jangan takabur sebagai manusia. Alhamdulillah untuk di Kota Sukabumi yang dihadapi adalah masalah kemarau. Tidak seperti di wilayah lain banyak terjadi kebakaran hutan dan lahan, kalau di Kota Sukabumi tidak ada hutan,” ungkapnya.
Lebih jauh dia mengungkapkan, hanya di Sukabumi kewaspadaan daripada masyarakat perlu ditingkatkan. Dimana masyarakat harus selalu menjaga kondisi di rumahnya masing -masing, jangan sampai ada terjadi musibah kebakaran.
“Karena kemarin ada beberapa kejadian, kebakaran akibat dari tabung gas, itu saja kalau di Kota Sukabumi,” ujarnya.
Untuk masalah yang lainnya kata dia, kondisi di Kota Sukabumi dominannya lebih ke faktor curah hujan kurang itu, yaitu kebutuhan air bersih. Itu juga tidak seluruhnya itu hanya di Kelurahan Sindangpalay, di daerah pengairan pesawahan.
“Harapan saya, untuk masyarakat di musim kemarau seperti ini, kemungkinan banjir tidak akan terjadi, karena curah hujan nya tidak terlalu tinggi. Tetapi yang perlu diperhatikan masyarakat adalah dalam hal kebiasaan tidak baik dalam hal buang sampah.
Disamping itu juga, adakah memperhatikan saluran-saluran air di lingkungan masing-masing jangan sampai terjadi banjir akibat tersumbatnya aliran sungai karena sampah.
“Karena bencana demi bencana yang terjadi di Kota Sukabumi yang lebih dominannya itu banjir, karena akibat cuaca hujan, kenapa banjir terjadi karena saluran airnya tersumbat oleh sampah,” tandasnya.