
Wartawan Sergio
Editor Nabil
Pelitasukabuminews.com – Jumlah inovasi perangkat daerah di 2023 mengalami kenaikan tiga kali lipat jika dibandingkan dengan 2022. Ini menunjukkan bahwa kepala daerah mendukung program tersebut secara penuh.
Hal itu dikatakan Kepala Bappeda, Reni Rosyida Muthmainah usai mengikuti evaluasi pelaporan inovasi perangkat daerah dan sosialisasi SCenariO Planning untuk Perencanaan Pembangunan Inklusif di Kota Sukabumi (SCOPPI) 2023.
Acara berlangsung di ruang pertemuan di Jalan Sarasan Nomor 9 Cibeureum, Kota Sukabumi, Selasa (4/6/2023).
“Tahun 2022 ada 158 inovasi. Kemudian yang dinyatakan memiiki kematangan lebih dari 70% itu ada 133, per Juni 2023, kita sudah memasukan 433 inovasi atau ada peningkatan hampir tiga kali lipat,” jelas Reni.
Selanjutnya yang sudah di entry dalam sistem di kemendagri.go.id, Inovasi sebagai syarat dari penilaian inovatif dari governance award, tambahnya.
Menurutnya, keberhasilan itu tidak terlepas dari dukungan dari kepala daerah dalam hal ini adalah Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi. Jadi satu perangkat daerah wajib melaporkan inovasi yang dibuat.
Di bagian lain, dia menjelaskan, COPPI adalah satu inovasi di Bappeda dimana kita membuat SCenariO Planning untuk perencanaan pembangunan Inklusif.
“Kenapa planning inklusif karena seluruh lapisan masyarakat berpartisipasi dalam rangka merencanakan pembangunan melalui usulan. Perencanaan pembangunan dimulai dari musyawarah tingkat kelurahan,” ujarnya.
Biasanya kata dia, dalam acara musyawarah rencana pembagunan (Musrenbang) tingkat kelurahan yang hadir saat kegiatan pesertanya adalah orang-orang sama saat Musrenbang sebelumnya.
Namun demikian kata dia, ada kelompok masyarakat, yang belum terwakili dan menyampaikan usulannya yaitu dari kalangan pemuda yang jumlahnya mencapai 48,2% dan 0,31% dari kalangan difabel.
Pada bagian lain ungkapnya, SCOPPI adalah SCenariO Planning perencanaan pembangunan inklusif di Kota Sukabumi melalui sistem informasi dan aplikasi bagaimana masyarakat bisa menyampaikan usulannya.
Inovasi yang diarahkan kata Reni, tujuan dan program-program prioritas dalam RPJMD. Jadi tetap dalam inklusifitas pembagunan seperti bidang pendidikan, kesehatan kesejahteraan masyarakat dan kelompok-kelompok termarjinalkan.
“Nah inovasi kelompok dari bidang-bidang tersebut kita kelompokkan mana yang menyasar prioritas pembagunan.
Karena di 33 kelurahan saja sudah ada 99 inovasi 2023 yang batas waktunya 17 Juli 2023,” terangnya.
Sesuai amanat wali kota ujarnya, membuat inovasi jangan “tukcing”
(dibentuk cicing) atau setelah dibentuk tidak pernah ditindaklanjuti yang bersifat implementatif.
“Bagaimana kita menjaga kesinambungan dan keberlangsungan lebih lama dan dimodifikasi untuk ditiru kota lain. Kita juga mengadakan kerjasama dengan Pemkot sekitar kita untuk saling ambil, tiru, modifikasi (ATM),” tandasnya.