
Wartawan Ronald Alexsander
Editor Nabil
Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, mengangkat tiga isu penting di Hari Lingkungan Hidup se-Dunia. Ketiga isu tersebut adalah masalah persampahan, kualitas air, dan urusan kebencanaan.
Hal itu disampaikan Fahmi saat menghadiri Hari Lingkungan Hidup se-Dunia yang dipusatkan di area pemandian air panas Cikundul, Rabu (05/072023).

Acara tersebut dihadiri oleh DLH Provinsi Jawa Barat, Dinas Kehutanan dan komunitas pencinta lingkungan lainnya.
“Semangat kita mengedukasi masyarakat. Terpenting kita mengetahui tiga isu yang terkait dengan lingkungan hidup yang pertama terkait masalah sampah, kedua yang berhubungan dengan kualitas air, dan yang ketiga yang berhubungan dengan kebencanaan,” kata Fahmi.
Selain tema lingkungan hidup, yang tak kalah pentingnya adalah mengatasi polusi plastik yang masih sulit dikendalikan.
“Mudah-mudahan penguatan edukasi kepada masyarakat, menjadikan kita mampu mendisiplinkan diri untuk mengendalikan sampah plastik yang diawali dari rumah -rumah kita sendiri,” ujarnya.
Dia mencontohkan, pohon-pohon ditanam karena sebagai sebuah simbol, bagaimana kita mencintai dan berupaya menjaga lingkungan hidup. Dengan pepohonan itu menciptakan udara yang segar dan ia menghadirkan paru -paru kota yang yang lebih baik.
“Salah satu ikhtiar kita dengan melakukan penanaman pohon, termasuk juga menjaga kualitas lingkungan, dengan menanam bibit benih ikan yang sudah kita sebar tadi,” ungkapnya.
Dia juga tidak menampik, jika kondisi TPA yang ada sudah sangat kritis. Maka kemudian jika penanganan sampah masih seperti ini dan budaya masyarakat tidak berubah, maka pengendalian sampah tidak pernah akan terwujud.
Untuk itu Fahmi menggugah kesadaran masyarakat, agar meningkatkan kedisiplinan warga sebagai kata kunci untuk kita mengantisipasi masalah sampah.
“Menjaga lingkungan hidup ini bukan tugas salah satu pihak saja, bukan hanya tugas dinas lingkungan hidup saja, bukan hanya tugas pemerintah daerah saja, tapi lingkungan hidup ini adalah tugas kita bersama,” ujarnya.
Untuk mewujudkan semua itu, dia mengajak untuk menguatkan kolaborasi dan kesadaran, untuk terus menjaga lingkungan hidup agar membawa kebaikan dan membawa semangat baru dalam rangka bersahabat dengan alam.
Sementara itu ditempat yang sama Kepala dinas lingkungan hidup Kota Sukabumi, Asep Irawan, menuturkan, peringatan hari lingkungan hidup se-dunia, sebetulnya hari H nya itu tanggal 5 juni, namun baru diperingati peringati pada 5 Juli ini.
Sebagaimana instruksi dari Kementrian Lingkungan Hidup ungkapnya, bahwa tiap -tiap daerah di setiap kota itu menindaklanjuti peringatan ini di daerah masing -masing.
“Jadi tema tahun ini adalah mengurangi sampah plastik, jadi negara kita ada peringkat yang sangat kurang baik, bahwa menurut data di Indonesia ini penghasil sampah plastik nomor dua terbesar di dunia,” tegasnya.
Beralih kepada kondisi sungai. Menurut data yang ada kata dia, terpantau masih cukup bagus. Jadi kondisi tercemar berat tidak ada, kondisi yang tercemar sedang sekitar lima persen. Sedangkan kategori tercemar ringan kalau lihat dari data yang ada, kebanyakan dari limbah domestik.
“Jadi kalau kita lihat sungai-sungai kita ini muara dari selokan -selokan yang ada di Kota Sukabumi. Mungkin kita lihat masih banyak sekali masyarakat yang membuang limbah -limbah nya ke selokan, nanti akan di teruskan ke sungai,” tandasnya.