
Wartawan Iyus Firdaus
Pelitasukabuminews.com- SMP Islam Tahfidz Qur’an Al-Fath yang berada di lingkungan pondok pesantren Dzikir Al-Fath, Perumahan Gading Kencana, Kelurahan Karang tengah, Kecamatan Gunung Puyuh, Kota Sukabumi menggelar hasil karya produk kewirausahaan para siswa -siswi dan pameran.

Kegiatan tersebut merupakan program projek based learning kelanjutan Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Sebelumnya selama satu bulan para siswa -siswi dibekali ilmu kewirausahaan, diantaranya membuat lampu, sendal, Tahu, dan beternak bebek.
Ditemui Pelitasukabuminews, Rabu siang, (5/7/2023), Pimpinan Ponpes Dzikir Al-Fath, KHM. Fajar Laksana mengatakan dirinya senang melihat anak-anak SMP sudah bisa berkarya, seperti merakit lampu bohlam yang sekaligus belajar ilmu fisika.

“Alhamdulillah para siswa -siswi SMP sudah belajar wirausaha, mereka membuat tahu dan sendal, karena di Ponpes ini ada pabriknya. Mereka juga belajar menganalisis biaya dan cash flownya,”kata Fajar.
Produk – produk kewirausahaan para siswa-siswi SMP IT Al-Fath lanjut Fajar, setelah di gelar dalam sebuah hasil karya dan pameran, di jual ke pasaran.
“Dalam praktek ini, para siswa belajar berbagai ilmu, baik tentang fisika, biologi, perdagangan, ekonomi dan keuangan. Ini melatih anak kita minat bakatnya kemana, tentu harus di dukung terus oleh orang tua,”tutur Fajar.

Kepala sekolah SMP IT Al-Fath, Dede Setiawan menambahkan puncak dari kegiatan P5, sekolah yang dia pimpin mengadakan gelar karya dan pameran produk karya siswa. Dihadapan orang tua dan guru, para siswa mempresentasikan kegiatan mereka selama satu bulan belajar kewirausahaan.

“Presentasi siswa yang ditampilkan melalui video, tugas siswa lewat makalah dan slide, poster dan produk yang dihasilkan. Para orang tua akan membawa hasil karya anak-anaknya,”ujar Dede.

Menurut Dede program tersebut sangat baik untuk siswa -siswi nya, inti dari program P5 sendiri, lanjut Dede bukan sekedar siswa bisa membuat produk, baik tahu, sendal maupun lampu, akan tetapi para guru SMP IT Al-Fath lebih menitik beratkan pada prosesnya.
“Siswa yang kita inginkan bisa belajar berkolaborasi kerjasama dengan temannya, belajar untuk bertanggung jawab, dan bisa menerima perbedaan serta siswa memiliki kemampuan berkomunikasi,”jelas Dede.
Para siswa kelas VII SMP IT Al-Fath sukses dalam menjalankan kurikulum merdeka, mereka di sekolah tersebut mendapatkan tiga raport, yakni raport sekolah, raport P5 dan raport pondok pesantren. “Alhamdulillah untuk projek based learning P5 terbilang sukses,”ungkapnya.