
Wartawan Ronald Alexsander
Editor Nabil
Pelitasukabuminews.com – Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, mengatakan bahwa pelaksanaan Masa pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) merupakan bagian dari pendidikan karakter dan spiritual bagi para siswa.
Demikian disampaikan Fahmi, saat menghadiri kegiatan MPLS di SMPN 10 Kota Sukabumi, Senin (17/7/2023).
“Kalau hari ini momennya MPLS serentak se-Kota Sukabumi. Kita melaksanakan kegiatan MPLS, dimana didalamnya berhubungan erat dengan pendidikan karakter dan juga pendidikan spiritual,” ujar Fahmi.

Masa pengenalan Lingkungan sekolah (MPLS) SMP negeri 10 kota Sukabumi, juga guna membentuk karakter pelajar Pancasila wujudkan generasi merdeka, tambahnya.
Terkait evaluasi PPDB kata dia, ingin memastikan tidak boleh ada anak usia sekolah yang tidak bersekolah di wilayah Kota Sukabumi.
“Semuanya sudah terfasilitasi, ada yang formal ada yang non formal, jadi seluruhnya anak usia sekolah harus bersekolah,” ungkap orang nomor satu Kota Sukabumi.
Dia menambahkan, kebijakan membangun sekolah baru, harus melalui serangkauan yang komprehensif oleh Pemprov Jabar. “Takutnya banyak juga sekolah swasta yang sudah ada harus tutup sekolahnya,” ujarnya.
Senada dengan wali kota, Kepala Dinas Pendidikan Kota Sukabumi Hasan Asari, mengungkapkan, pemerintah daerah itu bertanggungjawab untuk memastikan bahwa tidak ada anak -anak usia sekolah yang tidak bersekolah.

“Seperti apa yang disampaikan pak wali tadi, bahwa pemerintah akan tetap memastikan, tidak ada anak usia sekolah yang putus sekolah,” kata Hasan.
Selain itu, pihaknya akan terus berupaya menuntaskan permasalahan yang potensi menimbulkan terjadinya anak putus sekolah.
“Jadi kalau ada seorang anak dengan suatu kondisi dan keadaan tertentu, dia itu bukan di keluarkan dari sekolah, tapi dia harus memperoleh lingkungan sekolah baru yang lebih memungkinkan dia tumbuh dan berkembang dengan baik,” tegasnya.
Itu artinya tidak ada niat dan keinginan dari pihak sekolah untuk mengeluarkan anak tersebut tetapi menempatkan anak di tempat yang lain agar lingkungan belajarnya lebih mendukung kalau ada permasalahan.
“Jadi kalau ada hari ini yang kesulitan karena akses kependidikannya terhambat atau terhalang oleh satu dan lain hal beritahu kami. Maka kami akan tempatkan mereka di sekolah,” terangnya.
Jika ditemukan hal seperti itu, maka syaratnya jangan memilih nomor sekolahnya atau nama sekolahnya dan pihaknnya akan menyesuaikan dengan tempat tinggal dimana sekolah yang menjadi tanggungjawab pemerintah.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMP Negeri 10 Kota Sukabumi Supriadi, menuturkan, MPLS itu masa pengenalan lingkungan sekolah dengan tujuan untuk mengajak para siswa belajar disesuaikan dengan pola pikir dan statusnya saat ini sebagai siswa SMP dan bukan SD lagi dengan pendekatan humanis dan menjauhi Bullying.
“Jadi prioritas yang utama dalam MPLS ini adalah sekolah ramah anak, untuk pembukaan se-Kota Sukabumi ini seluruh siswa atau seluruh SMP di Kota Sukabumi dengan sifatnya perwakilan, diantaranya dari SMP 1 sampai SMP 16 juga perwakilan dari swasta tadi juga ada kurang lebih ada 5 perwakilan dari swasta.
Untuk SMP Negeri 10 sendiri kata dia, pesertanya berjumlah 305 peserta. Sampai dengan hari ini kurang lebih ada 310 siswa untuk peserta MPLS SMP 10 Kota Sukabumi.
“Kami ucapkan selamat datang kepada peserta didik baru di SMP 10 atau pun di sekolah yang lain. Kedua mudah -mudahan mereka bisa senang berada di sekolah yang baru,” ungkapnya.