
Wartawan Ronald Alexsander
Editor Nabil
Pelitasukabuminews.com – Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, mengingatkan, agar para pemilih pemula agar lebih berhati-hati dan tidak mudah di provokasi maupun memprovokasi
pihak yang berseberangan secara politik menghadapi Pilpres, Pileg dan Pilkada di 2024 mendatang.
Hal itu disampaikan Fahmi, di
harapan para perwakilan pelajar SMA se-Kota Sukabumi dalam acara pendidikan politik dalam rangka membangun partisipasi aktif pemilih di hotel Balcony, Selasa (25/07/2023).

“Agar tercipta Pemilu yang tertib, aman dan damai, maka generasi milenial yang tahun depan menyalurkan suara di Pilpres, Pileg dan Pilkada jangan saling menghujat, caci maki dan mudah diprovokasi atau memprovokasi pihak lain melalui media apa pun,” kata Fahmi.
Dia menambahkan, aspirasi yang disalurkan oleh para milenial melalui kanal Pemilu dengan baik dan benar maka menjadi modal berharga dalam meletakan pondasi pembagunan ke depan.
“Ketika kalian menyalurkan aspirasi kalian, itu artinya kalian telah mendirikan pondasi kuat dalam membangun sistem pembangunan yang berkelanjutan,” ujarnya.
Karena sejatinya kata orang nomor satu di Pemkot Sukabumi itu, sistem pembangunan kita, tidak bisa dipisahkan dengan parlementer, presidensil, terkait kebijaksanaan eksekutif, kebijakan dan legislatif.
Sementara itu Kepala Bakesbangpol Kota Sukabumi Yudi Yustiawan, mengungkapkan, kegiatan pendidikan politik ini adalah untuk meningkatkan partisipasi pemilih di Pemilu 2024, terutama pemilih pemula.

“Seperti yang disampaikan pak wali tadi, bagaimana nanti kita bisa menciptakan suasana yang kondusif, aman di tahun 2024 itu. Sudah barang tentu, menciptakan suasana yang kondusif itu tidak hanya tanggungjawab pemerintah TNI Polri, tapi dari kita semua,” ujarnya.
Menurutnya, pemilih pemula ini mempunyai potensi, untuk berpartisipasi, dan jangan bersikap apatis apalagi golput. Di 2024 nanti mereka tetap harus menyalurkan hak pilihnya sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku.
“Salah satu potensi permasalahan nanti di pemilu itu lanjut dia adalah bertebarannya berita-berita hoax, baik itu melalui media dan sebagainya. Pemilih -pemilih ini itu di harapkan tidak terprovokasi oleh berita-berita hoax, berita-berita yang tidak benar, tapi jangan memprovokasi juga,” tandasnya.