
Wartawan Ronald Alexsander
Editor Nabil
Pelitasukabuminews.com – Terkait adanya aksi massa yang memprotes jalannya pembagunan Lapang Cijagung di Desa Gede Pangrango, Kecamatan Kadudampit, beberapa waktu lalu, menuai reaksi dari pemilik CV Rimba Jaya Abadi, Mochamad Reza Taojiri, kepada pelitasukabuminews.com, Senin (24/7/23).
Menurutnya, aksi yang diduga dimobilisasi pihak-pihak tertentu lewat aksi penanaman jagung di lahan tersebut, tidak berdasarkan fakta sesungguhnya. Dengan kata lain pekerjaan tersebut bukan mangkrak tapi semata-mata terkendala cuaca ekstrem.

“Kami jelaskan bahwa bukan tertunda tetapi pembangunan TPT kita berjalan juga. Cuma sebelum kemarin ada pemerataan itu dari mulai cuacanya intensitas hujan sangat tinggi. Maka untuk pemerataan agak sedikit tertunda,” kata Reza.
Dia menyampaikan, pekerjaan pemerataan, diperkirakan memakan waktu antara 7 hingga 10 hari. Terget pekerjaan tersebut ujarnya, bisa terealisasi secepatnya untuk mempercepat rangkaian pekerjaan lainnya.
Terkait adanya aksi penanaman jagung di areal tersebut beberapa waktu lalu, boleh jadi sebagai bentuk mis komunikasi antara pihak pengunjuk rasa dan pihak pengembang.
“Kami sudah berkomitmen untuk menurunkan alat berat pada 23 Juli lalu. Namun aksi protes yang dilakukan oleh pengunjuk rasa justru terjadi sebelum tanggal itu. Sehingga kami menyimpulkan ada mis komunikasi dan sedikit cipta kondisi,” tegasnya.
Selanjutnya kata dia, deadline pekerjaan pembangunan lapang Cijagung adalah Agustus 2023. Itu berarti masih ada waktu untuk menyelesaikan sejumlah pekerjaan yang ‘dianggap’ mangkrak tersebut.
Sementara itu, Herdy Hergya, Bendahara Karang Taruna Desa Gede Pangrango Sukabumi menyatakan, kesiapan pihak pengembang menurunkan alat berat pada 23 Juli merupakan hasil keputusan rapat pada 16 Juli 2023.
“Karang Taruna sendiri mengikuti hasil rapat sebelum demo, waktu itu hasil rapat itu menegaskan, bahwa dari pihak pengembang siap tanggal 23 , makanya kita dari pihak karang taruna standby nunggu tanggal 23, dan sebelum tanggal 23 meletup lah aksi itu,” ungkapnya.
Menurutnya aksi itu bukan muncul dari masyarakat. Kalau seandainya aksi itu muncul dari masyarakat mungkin berbagai elemen masyarakat akan tumpah ruah datang ke lokasi.
“Hanya aksi segelintir golongan, ada salah satu dari KOK juga. Kalau seandainya dari organisasinya sendiri mungkin dia akan menurunkan beberapa orang. Ada Ormas, wartawan dan mahasiswa,” terangnya.
Tidak lupa Reza juga mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan mensupport jalannya pembangunan tersebut.
“Saya atas nama pribadi maupun perusahaan mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak Kapolsek, Danramil, Kades Gede Pangrango, Karang Taruna, tokoh masyarakat dan elemen-elemen lainnya yang telah mendukung kelancaran pekerjaan pembangunan lapang Cijagung ini. Kami juga akan menyelesaikan pekerjaan ini sebaik-baiknya sebelum deadline pada Agustus mendatang,” tegasnya.