
Wartawan Ronald Alexsander
Editor Nabil
Pelitasukabuminews.com – Separuh dari masyarakat dunia lebih memilih tinggal di wilayah perkotaan dari pada harus tinggal di daerah perdesaan atas berbagai pertimbangan. Hal itu disampaikan Fahmi saat menghadiri Forum Perumahan dan Permukiman Tingkat Kecamatan Kota Sukabumi tahun 2023.
“Populasi penduduk di wilayah perkotaan sebanyak separuh dari populasi penduduk di dunia yaitu sekitar 50 persen. Sedangkan 80 persen PDB (produk domestik bruto), dunia dihasilkan dari perkotaan,” kata Fahmi, di aula Kecamatan Lembursitu, Senin (21/08/2023).

Dia menambahkan, dari sini muncul fakta menarik kenapa wilayah perkotaan ini menjadi lebih digandrungi dibandingkan wilayah pedesaan untuk masyarakat. Sebab di perkotaan sistemnya berkelanjutan dan berkesinambungan.
Menurut Fahmi, infrastruktur, secara teknologi demi kenyamanan perlu disiapkan. Maka perlu dibentuk forum pemukiman dan perumahan di wilayah Kota Sukabumi dari berbagai elemen.
Lantas muncul pertanyaan, kenapa penting mengelola Kota ini? Bisa di lihat dari hasil survey yang sempat muncul beberapa waktu yang lalu dari sebuah jurnal, bahwa luasan perkotaan itu hanya satu persen dari luas permukaan bumi.
Dia menambahkan, kota itu hanya satu persen dari 27 kota kabupaten se-Jawa Barat, kota itu hanya sembilan, selebihnya kabupaten. Jadi kalau selebihnya diukur dari seluruh penduduk di dunia hanya satu persen itu perkotaan.

Namun demikian, populasi penduduk di wilayah perkotaan justru separuh dari populasi penduduk di dunia yaitu sekitar 50 persen. Lebih lanjut kata dia, 80 persen PDB (produk domestik bruto), dunia di hasilkan dari perkotaan.
“Meskipun luasannya kecil tetapi keuangan yang dihasilkan luar biasa besarnya, kepadatan penduduknya juga luar biasa besarnya,” ujarnya.
Belum lagi harus mengantisipasi tingginya energi dunia sebesar 78 persen yang dikonsumsi oleh perkotaan, mulai dari AC dan listrik yang bisa dikatakan tidak pernah mati.
“Terkait tantangan pembangunan Kota, ada tiga tantangan pembangunan Kota yakni Urbanisasi yang belum terkelola secara optimal. Hampir 85 persen, warga itu rata-rata ingin tinggal di wilayah perkotaan. Sehingga menyebabakan urbanisasi tak terelakan,” ungkapnya.
Sementara itu, kepala DPUTR (dinas pekerjaan umum dan Tata ruang) Kota Sukabumi, Sony Hermanto, menambahkan, pihaknya telah menjalankan semua program sesuai arahan pimpinan.
“Kita sampaikan pada beliau, tentang apa yang sudah kita lakukan, jadi program-program kegiatan, arahan -arahan dan kebijakan dari Pak Walikota yang kita laksanakan di Kecamatan Lembursitu, salah satunya Rusunawa. Alhamdulillah di tahun 2023 ini hampir tuntas 100 persen,” ungkapnya.
Pada bagian lain dia mengatakan, pada 2023 ini DPUTR telah melaksanakan pembangunan sarana dan prasarana perumahan dan pemukiman di Kecamatan Lembursitu, yang terdiri dari perbaikan rumah tidak layak huni, perbaikan akibat bencana perbaikan drainase.
“Kami juga akan memastikan bahwa induksivitas dan aksesibilitas menjadi pijakan utama dalam setiap langkah pembangunan yang kami lakukan,” ujarnya.
Pembangunan sarana dan prasarana, pembangunan perumahan dan pemukiman di kecamatan Lembursitu adalah peningkatan kualitas hidup, aksesibilitas yang lebih baik, peningkatan kesejahteraan masyarakat, pengelolaan lingkungan yang lebih baik dan peningkatan konektivitas sosial masyarakat.
“Kami juga mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh stakeholder di Kecamatan Lembursitu, khususnya untuk PKM yang telah bekerjasama dan memberikan sumbangsih untuk kelancaran pembangunan di Kecamatan Lembursitu,” tandasnya.