
Wartawan Ronald Alexsander
Editor Nabil
Pelitasukabuminews.com – PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi, anak perusahaan PT SCG Indonesia dan Pemkab Sukabumi menyelenggarakan kegiatan groundbreaking tanda dimulainya pembangunan fasilitas teknologi Refused -Derived Fuel (RDF) di tempat pembuangan akhir (TPA) Cimenteng, Rabu (23/8/2023).
Atas kerjasama tersebut, Bupati Sukabumi, Marwan Hamami mengapresiasi partisipasi PT SCG dalam memberikan solusi pengelolaan sampah berkelanjutan. Menurutnya, refused derived fuel (RDF) akan membawa dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.

“RDF memberikan kontribusi pada pencapaian target pengurangan sampah. Fasilitas TPT ini dapat menjadi aset daerah, sekaligus pionir untuk sistem pengelolaan sampah yang lebih maju,” kata Marwan.
Kepala dinas lingkungan hidup Kabupaten Sukabumi, Teja Sumirat menjelaskan, bahwa TPA Cimenteng, dinilai telah mengalami kelebihan kapasitas yang bersumber dari 27 kecamatan.
Dia menuturkan dengan kapasitas 735 meter kubik/hari atau 227,9 ton/hari dengan sebaran luas 7,5 hektare, area pengelolaan TPA Cimenteng sudah penuh dengan tumpukan sampah yang mencapai ketinggian rata-rata 9-11 meter di atas permukaan tanah.
Melihat kondisi yang sudah sedemikian crowded, maka PT Semen Jawa, dan PT Tambang Semen Sukabumi, menjalin kolaborasi dengan pemerintah daerah, segera melakukan goundbreaking pembangunan fasilitas TSPT RDF di TPA Cimenteng.

Sementara itu, Presiden Direktur PT SCG Indonesia, Chakkapong Yingwattanathawron menyatakan, pembangunan teknologi RDF ini merupakan manifestasi nyata dari prinsip-prinsip ESG 4 plus yang dimiliki SCG.
RDF fokus pada target pencapaian nol bersih emisi pada tahun 2050 serta perwujudan industri hijau melalui setiap aspek operasional perusahaan.
“Inisiasi SCG ini sejalan dengan target pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi, dalam pengurangan sampah sebesar 30% serta penanganan 70% sampah pada tahun 2050,” jelasnya.
Dia berharap, pengalaman SCG selama lebih dari 25 tahun, dalam mengimplementasikan teknologi RDF di Thailand memberikan keyakinan bahwa proyek serupa di Sukabumi, akan membawa manfaat signifikan, baik dalam konteks ekonomi maupun lingkungan yang berkelanjutan.
Masih kata Somchai, bahwa kolaborasi bersama pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi ini, merupakan wujud visi bersama dalam pengurangan sampah dan penggunaan sumber energi terbarukan.
“Sebagai pabrik semen dengan konsep Green and Clean Factory, PT semen Jawa merupakan pelopor di Kabupaten Sukabumi, dalam pengembangan teknologi RDF,” tegasnya.
Komitmen terhadap pelestarian lingkungan kata dia, menjadi prioritas utama dalam menjalankan bisnis sejalan dengan kerangka kerja ESG.
“Proyek pembangunan infrastruktur untuk teknologi RDF ini, dijadwalkan dimulai pada tahun 2023 dan diharapkan akan beroperasi pada tahun 2024,” ungkapnya.