
Wartawan Ronald Alexsander
Editor Nabil
Pelitasukabuminews.com – Sejak 2022, Kota Sukabumi, dinyatakan telah bebas dari kawasan kumuh ekstrem. Hal itu berkat keberhasilan pelaksanaan Program Pemberdayaan Rukun Warga (P2RW) yang dinilai mampu menurunkan kondisi kekumuhan di wilayah secara signifikan.
Hal itu dikatakan Fahmi saat menghadiri rapat kordinasi lintas sektor untuk keberlangsungan pembangunan dan kesehatan masyarakat, Kamis (14/09/2023).

“Ini Roadshow. Ini kecamatan ketiga yang kami kunjungi. Intinya bagaimana masyarakat memiliki semangat untuk melaksanakan pembangunan yang lebih hebat lagi berbasiskan wilayah,” kata Fahmi.
Dia juga mengingatkan kepada para kader, bahwa tantangan ke depan di bidang kesehatan betul-betul tinggi pasca pandemi. kita semua harus bersiap-siap untuk menghadapi tantangan kesehatan di masa mendatang.
“Sangat efektif saya lihat, buktinya tadi kawasan kumuh juga terurai dengan cepat. Dengan pengentasan kawasan kumuh ini, sebagian besar untuk pembangunan,” ujarnya.
Ditempat waktu yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Reni Rosyida Muthmainnah, menyatakan, ada enam tranformasi kesehatan yang salah satunya adalah transformasi pelayanan primer.
“Nah layanan primer itu ujung tombaknya ada di Posyandu, puskesmas, khususnya di lintas sektor yang memang menunjuk percepatan transformasi layanan primer,” ungkap Reny.
Saat ini ujarnya, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) tengah disusun.
Dimana semuanya mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) untuk Indonesia emas tahun 2045.
Salah satunya adalah fokus di masalah Sumber Daya Manusia (SDM) Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) untuk mendongkrak derajat kesehatan kesehatan masyarakat.
Masih kata dia, di semua Kecamatan, dilakukan lintas sektor dengan penunjang transformasi layanan primer dari posyandu posyandu remaja (Posrem), Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) RT/RW sebagai ujung tombaknya.
“Kecamatan Warudoyong jumlah penduduknya paling banyak, jadi rasionya pasti akan tetap lebih besar. Kalau sesuai dengan amanat perundang-undangan kita minimal 20 persen dari APBD, tapi di kesehatan ini kita mencapai 47 persen sampai sekarang untuk kesehatan,” ujarnya.

Sementara itu, Camat Cibeureum Kota Sukabumi, Yanwar Ridwan mengungkapkan, pihaknya telah bersinergi dengan para pengusaha termasuk menyediakan lokasi tersebut.
“Ketika hatinya para pengusaha di sekitar kita. Alhamdulillah sangat antusias sekali untuk mengadakan agar acara ini sukses tanpa ekses,” tandasnya.